A. Pendahuluan
Pendidikan adalah suatu yang harus dijalani setiap manusia, mulai dari pendidikan yang mulai dari jenjang dasar, hingga kejenjang yang paling tinggi. Pendidikan sendiri mempunyai andil penting dalam kehidupan manusia, karena jika tanpa pendidikan maka manusia akan terpinggirkan. Pendidikan harus dimulai sejak dini supaya jiwa dan raga sudah siap untuk menghadapi masa yang akan datang.
Seperti halnya yang tertulis dalam tujuan pendidikan, bahwasannya peserta didik harus memiliki ilmu pengetahuan dan ketrampilan dalam menghadapi persoalan hidup, dan disaat menghadapi persoalan tersebut harus didukug jasmani dan rohani yang sehat supaya tidak mudah lemas, serta mempunyai rasa tanggung jawab yang besar terhadap masyarakat.
“Di Indonesia, perguruan tinggi dapat berbentuk, akademi, institut, politeknik, sekolah tinggi dan universitas. Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan pendidikan akademik, profesi, dan vokasi dengan program pendidikan diploma (D1, D2, D3, D4), sarjana (S1), magister (S2), doktor (S3), dan spesialis.”
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang menyelenggaran sistem pendidikan. Dimana didalamnya banyak sistem yang telah mengatur mekanisme dari perguruan tinggi. Dan dalam sistem tersebut tidak terlepas dari suatu masalah yang melibatkan mahasiswa itu sendiri.
Dikesempatan kali ini akan membahas tentang masalah-masalah yang dihadapi mahasiswa baik dalam kehidupan di perguruan tinggi maupun dalam kegiatan sehari-hari disaat masih dalam status mahasiswa terutama di kalangan kampus Sekolah Tinggi Agama Islam. Dan dimana masalah tersebut akan mempengaruhi hasil belajar.
Apabila persoalan-persoalan tersebut tidak mendapat penanganan yang tepat akan membawa dampak yang besar terhadap mahasiswa yan lain dan bisa juga terhadap dunia pendidikan di lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam itu sendiri.
B. Sekolah Tinggi Agama Islam Sebagai Perguruan Tinggi
Perguruan Tinggi Islam adalah perguruan tinggi di Indonesia yang pengelolaannya berada di bawah Departemen Agama. Secara teknis akademis, pembinaan Perguruan Tinggi Islam Negeri dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional, sedangkan secara fungsional dilakukan oleh Departemen Agama. Saat ini Perguruan Tinggi Islam terdiri atas 3 jenis: Institut Agama Islam Negeri (IAIN), Universitas Islam Negeri (UIN), Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
“Adapun sejarah pergutuan tinggi agama islam simulai pra kemerdekaan, Pendirian lembaga pendidikan tinggi Islam sudah dirintis sejak zaman pemerintahan Hindia Belanda, dimana Dr. Satiman Wirjosandjoyo pernah mengemukakan pentingnya keberadaan lembaga pendidikan tinggi Islam untuk mengangkat harga diri kaum Muslim di Hindia Belanda yang terjajah itu. Dan di Masa Revolusi Kemerdekaan, akhirnya terwujud pada tanggal 8 Juli 1945, ketika Sekolah Tinggi Islam (STI) berdiri di Jakarta di bawah pimpinan Prof. Abdul Kahar Muzakkir, sebagai realisasi kerja yayasan Badan Pengurus Sekolah Tinggi Islam yang dipimpin oleh Drs. Mohammad Hatta sebagai ketua dan M. Natsir sebagai sekretaris. Ketika masa revolusi kemerdekaan, STI ikut Pemerintah Pusat Republik Indonesia hijrah ke Yogyakarta dan pada tanggal 10 April 1946 dapat dibuka kembali di kota itu. Dalam sidang Panitia Perbaikan STI yang dibentuk pada bulan November 1947 memutuskan pendirian Universitas Islam Indonesia (UII) pada 10 Maret 1948 dengan empat fakultas: Agama, Hukum, Ekonomi, dan Pendidikan. Tanggal 20 Februari 1951, Perguruan”
Selain perguruan tinggi yang di kelola dari pihak kementrian agama ada juga yang dikelola pihak DIKNAS atau instansi-instansi yang lain.
C. Masalah yang Sering Dihadapi Mahasiswa
Masalah adalah sebuah pintu kecil menuju jalan untuk mendapatkan pintu yang lebih besar, dalam arti masalah sebuah tahapan kecil menuju kekuatan yang lebih besar. Tanpa masalah anda tidak akan pernah mendapat keberhasilan, bahkan hidup didunia ini pun sebagai hadiah yang perlu diterima.
Pola prilaku atau suatu tindakan tertentu adalah hasil keharusan interaksi sekumpulan faktor-faktor subjektif dan lingkungan. Faktor tersebut ada yang berpusat dari dalam diri individu tersebut ada pula yang berpusat dari lingkungan sekitar. Individu mungkin percaya bahwa ia bebas dalam memilih suatu hal dan bertindak dengan cara tertentu, dan untuk membuktikannya dengan menunjukkan dengan serangkaian keadan yang subjektif.
Setiap masalah ada di dunia ini adalah memiliki tujuan fungsi tersendiri untuk kehidupan manusia, yaitu untuk menjaga kehidupan agar tetap aktif dan berpikir kreatif agar dapat melangkah maju menuju ke arah yang lebih baik dari sebelumnya. Hanya tergantung bagaimana manusia tersebut menyikapi setiap masalah yang datang. Setiap kejadian ataupun peristiwa jika disikapi dengan cara yang berbeda maka akan menghasilkan respon atau tindakan yang berbeda dan dengan adanya respon atau tindakan yang berbeda maka akan menhasilkan hasil yang berbeda pula.
Masalah merupakan bagian penting dari sebuah roda kehidupan. Dan pada dasarnya manusia adalah mahkluk yang hanya dapat tumbuh dan berkembang dengan adanya suatu masalah. Jika tak ada masalah maka sulit rasanya bagi manusia untuk menjadi individu yang lebih baik dari sebelumnya.
Setiap manusia yang hidup di dunia pastilah memiliki masalahnya masing–masing, entah itu besar ataupun kecil, tak terkecuali siapapun. Dan semua orang pada umumnya sangat membenci sekali dengan datangnya suatu masalah. Padahal jika kita amati dan telaah lebih dalam lagi, setiap masalah, datang ketika kita berada dalam suatu proses untuk mencapai suatu tujuan atau cita–cita.
Masalah-masalah yang sering dihadapi mahasiswa disaat pembelajaran, antara lain:
1. Masalah anak yang sulit memahami
Penyebabnya adalah banyak faktor yang memungkinkan: Faktor lingkungan, faktor lingkungan sangat mempengaruhi,dari pergaulan anak selama ini banyak gejala yang ditemukan disekitar kita karena faktor lingkungan sangat mempengaruhi psikologi anak atau sikap, dibalik itu awal fundamental pendidikan anak harus kuat dan mendasar mulai dari lingkungan anak itu sendiri karena pembentukan awal karakter anak mulai dari lingkungan mereka itu sendiri yaitu lingkungan keluarga
2. Masalah anak yang nakal
Pengaruh lingkungan yang kurang baik, perhatian orang tua yang kurang terhadap anak, pergaulan, kurang terkontrol, lingkungan mempunyai peran penting sebagai penyebab kenakalan anak
3. Masalah anak yang pemalu
Penyebabnya ini biasanya dari faktor anak itu sendiri, dan apabila tidak dirubah maka akan selamanya anak itu jadi pemalu terus, tetapi anak yang pemalu bukannya tidak bisa, mungkin ada faktor lain contohnya di dalam memberikan pertanyaan anak itu biasanya malu karena bisa-bisa nanti apa yang ditanyakan salah atau tidak rasional dan biasanya anak itu malu bertanya takut di tertawakan temannya.
4. Masalah anak yang malas.
Gejala dan penyebabnya adalah: kurangnya daya semangat dan motivasi dan kurang terkontrol di dalam lingkungannya sendiri. Kadangkala anak semacam ini manja dan malas belajar dan berfikir dan kurang kreatif, adanya minat belajar kurang dari pergaulan terlalu bebas tak bisa di kendalikan karena pengaruh lingkungan terlalu bebas.
5. Masalah kurang motivasi dalam belajar.
Penyebab dari kurangnya Kurang motivasi dalam belajar adalah lurangnya kemampuan yang dimiliki, kuranganya prasarana, seperti contoh buku yang masih minim.
6. Masalah kurangnya daya serap.
Penyebabnya adalah: faktor penyampaian materi, kelas tidak kondusif, manajemen guru di dalam kelas kurang terorganisir, murid malas mengulang dan yang paling mendukung di sini factor psychology dan cognitive. Kalau di lihat dari factor psikologis, berkat kemampuan kemampuan psikologis yang lebih tinggi dan kompleks inilah sesungguhnya manusia menjadi lebih maju, lebih banyak memiliki kecakapan, pengetahuan dan keterampilan di bandingkan dengan makhluk lain.
7. Masalah daya ingat yang lemah
Penyebabnya ialah: dari faktor keturunan dan lingkungan /Biologis. Ingatan yang lemah sering kali di tinjau dari faktor keturunan dan ingatan yang lemah biasanya kurangnya mengulang apa yang di pelajari dan biasanya tidak membiasakan diri.
8. Masalah anak yang suka membolos
Salah satu penyebabnya adalah tidak suka terhadap materi yang di sampaikan terutama pelajaran yang banyak di takuti siswa seperti pelajaran berhitung , matimatika, fisika, dan kimia terutama bahasa inggris bagi anak yang tidak sekali minat belajar bahasa.
9. Masalah anak yang minder
Penyebabnya anak ini minder karenaKurangnya percaya diri, sering nya malu terhadap teman teman yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. salah satu hal keterbatasan kemampuan yang di miliki, anak ini minder biasanya yang sering kita temukan adalah anak yang tidak normal, dari segi bentuk pisik
10. Masalah anak yang suka tidur di setiap jam pelajaran.
Penyebabnya adalah: anak yang suka tidur biasa biasanya di sebabkan oleh pactor kebiasaan apalagi kalau jam terakhir, dan suka begadang di malam hari sehingga anak itu tida konsentrasi di dalam belajar. Dan biasanya guru jengkel melihat anak yang suka tidur dan seorang guru memberikan semacam sangsi yaitu berupa berdiri di depan kelas ada solusi yang lebih tepat dari itu.
11. Masalah dengan sistem pengajaran mata kuliyah
Banyak mahasiswa yang mengeluh dengan sistem mengajar yang dilakukan oleh dosen pengampu, karena dianggap bisa memperkecil minat belajar mahasiswa.
Dan juga keprofesionalan dosen pun ada yang kurang, seperti halnya mencampurkan urusan yang diluar kampus atau urusan pribadi dengan pelaksanaan pembelajaran dimata pelajaran perkuliahan.
12. Masalah tidak menyukai mata kuliah atau dosen.
Akibatnya dari ketidak senangan mahasiswa terhadap mata kuliah atau dosen akan berdampak pada mahasiswa, dan mahasiswa sering meninggalkan mata kuliah tersebut.
13. Masalah dalam mengikuti organisasi intra kampus dan ekstra kampus
Dalam pengorganisasian waktu antara kegiatan organisasi kampus dengan pembelajaran di kampus, banyak waktu yang diperbanyak dalam organisasi dikampus. Disaat ada kegiatan di organisasi yang diikuti oleh mahasiswa dimana ada jam perkuliahan maka akan didahulukan kegiatan diorganisasi yang diikutinya, sehingga mengakibatkan tertinggalnya mata kuliah.
Masalah-masalah yang sering dihadapi mahasiswa diluar aktivitas perkuliahan, antara lain:
1. Masalah perekonomian
Masalah ekonomi sering dihadapi oleh mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam negri, meskipun biaya pendidikan yang bisa terjangkau, namum mahasiswa kebanyakan dari luar daerah perguruan tinggi tersebut dimana biaya ekonomi yang akan ditanggung oleh mahasiswa tersebut cukuplah besar.
Sehingga kebanyakan mahasiswa sambil kerja untuk menambah uang saku atau untuk menambahi biaya hidup sehari-hari. Kerja tersebut seperti ikut dalam kelompok les privat, penjaga toko, mengajar di tpa, atau yang lain yang bisa menghasilkan uang.
2. Masalah pergaulan atau penyesuaian sosial lingkungan sekitar
Banyak hal yang dihabiskan dalam lingkungan sosial diluar kegiatan kampus, dan dalam pencarian teman di lingkungan kontrakan, kost, atau pun lingkungan pondok.
Karena di lingkungan inilah yang akan mendukung keberhasilan dalam pembelajaran yang akan terus berlangsung, dan di lingkungan pergaulan di luar kampus menjadi faktor dalam menentukan kemana akan membawa dirinya untuk menunjang kegiatan pembelajaran di kampus
3. Masalah yang bersifat pribadi
Masalah ini yang sering dialamai setiap mahasiswa, seperti halnya masalah percintaan yang belum mendapat restu dari orang tua kedua belah pihak yang mengakibatkan permasalahan sering di hubungkan dengan perkuliahan, sehingga perkuliahan menjadi terganggu.
Selain masalah percintaan ada jua bertentangannya minat kuliah antara mahasiswa dan oarang tuanya, kebanyakan mahasiswa yang kuliah di Sekolah Tinggi Agama Islam Negri itu karena disuruh oleh orang tuanya, sehingga semangat untuk mengikuti perkliahan teganggu, dan berfikir bahwa mahasiswa kuliah tidak untuk dirinya tapi untuk orang tuanya.
4. Masalah dengan pekerjaan
Kebanyakan mahasiswa baik di Sekolah Tinggi Agama Islam Negri atau di kampus yang lain, menyibukkan dirinya dengan bekerja, disini mahasiswa konsentrasinya terpecah antara perkuliahan dan pekerjaan, sehingga banyak waktu yang akan tersita untuk belajar yang digunakan untuk bekerja, belum juga kalau ada kegiatan yang lain dlam pekerjaan tersebut yang akan merugikan perkuliahan.
Dari banyaknya kegiatan di luar pekuliahan akan menambah kesibukan bagi mahasiswa, yang akan menyita banyak waktu untuk belajar, sehingga akan berdampak pada hasil belajar.
Disinalah perguruan tinggi harus ikut andil dalam penyelesaian masalah yang dihadapi setiap mahasiswa, supaya setiap masalah tidak dicampur adukkan dengan perkuliahan, sehingga hasil belajar dapat tercapai dengan baik dan sempurna.
Dengan adanya bantuan dari penyelenggara pendidikan, maka masalah-masalah dapat teratasi dan dapat di cegah, sesuai dengan masalah yang sedang dihadapi. Dengan teratasinya masalah-masalah maka tujuan pendidikan akan tercapai dengan baik, serta hasil belajarpun dapat tercai dengan sempurna.
ASLI ANAK PATI, DARI KECAMATAN PUCAKWANGI, BAGIAN TIMUR, DARI DESA TERTEG, RT 2/2
MANUSIA HARUS SELALU BERSYUKUR ATAS SEMUA YANG DI BERIKAN OLEH ALLAH
Rabu, 13 Juli 2011
MASALAH YANG DIHADAPI MAHASISWA STAIN
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar