MANUSIA HARUS SELALU BERSYUKUR ATAS SEMUA YANG DI BERIKAN OLEH ALLAH

Rabu, 13 Juli 2011

MINAT MAHASISWA STAIN SALATIGA MENEKUNI PROFESI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB I
PENDAHULUAN
Guru sebagai profesi perlu diiringi dengan pemberlakuan aturan profesi keguruan, sehingga akan ada keseimbangan antara hak dan kewajiban bagi seseorang yang berprofesi guru, antara lain: Indonesia memerlukan guru yang bukan hanya disebut guru, melainkan guru yang profesional terhadap profesinya sebagai guru. Aturan profesi keguruan berasal dari dua kata dasar profesi dan bidang spesifik guru/keguruan.
Jika setiap usaha pengembangan profesi harus bertolak dari konstruk profesi, untuk kemudian bergerak ke arah substansi spesifik bidangnya. Diletakkan dalam konteks pengembangan profesionalisme keguruan, maka setiap pembahasan konstruk profesi harus diikuti dengan penemukenalan muatan spesifik bidang keguruan. Lebih khusus lagi, penemukenalan muatan didasarkan pada khalayak sasaran profesi tersebut.
Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.
Tidak diragukan, guru merupakan pekerjaan dan sudah menjadi sumber penghasilan bagi begitu banyak orang, serta memerlukan keahlian berstandar mutu atau norma tertentu. Guru memang bukan sekedar pekerjaan atau mata pencaharian yang membutuhkan ketrampilan teknis, tetapi juga pengetahuan teoretik. Demikian pun dengan pekerjaan keguruan. Siapa saja bisa trampil mengajar orang lain, tetapi hanya mereka yang berbekal pendidikan profesional keguruan yang bisa menegaskan dirinya memiliki pemahaman teoretik bidang keahlian kependidikan. Kualifikasi pendidikan ini hanya bisa diperoleh melalui pendidikan formal bidang dan jenjang tertentu.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Profesionalisme Guru
Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi
Istilah profesional pada umumnya adalah orang yang mendapat upah atau gaji dari apa yang dikerjakan, baik dikerjakan secara sempurna maupun tidak. Dalam konteks ini bahwa yang dimaksud dengan profesional adalah guru. Pekerjaan profesional ditunjang oleh suatu ilmu tertentu secara mendalam yang hanya mungkin diperoleh dari lembaga-lembaga pendidikan yang sesuai sehingga kinerjanya didasarkan kepada keilmuan yang dimilikinya yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Dengan demikian seorang guru perlu memiliki kemampuan khusus, kemampuan yang tidak mungkin dimiliki oleh orang yang bukan guru
Profesionalisme guru berkorelasi dengan kualitas produk pendidikan. Guru yang professional menjadikan pendidikan atau proses pembelajaran yang berkualitas, sehingga peserta didik pun senang mengikuti proses pembelajaran tersebut, sehingga sumber manusia yang dihasilkan dari lulusan sekolah berkualitas dan nantinya bisa bersaing di era globalisasi. Sebaliknya guru yang tidak profesional bisa menjadikan pendidikan yang tidak berkualitas. Peningkatan profesionalisme guru ini misinya yaitu terwujudnya penyelenggaraan pendidikan atau pembelajaran sesuai denan prinsip-prinsip profesionalilitas, untuk memenuhi hak yang sama bagi setiap warga negara memperoleh pendidikan yang bermutu. Jika pendidikan ingin maju, maka harus dimulai dulu dari gurunya. Guru memang benar-benar faktor kunci kalau ingin memajukan pendidikan. Jabatan professional adalah jabatan yang memerlukan kemampuan tertentu dan latar belakang pendidikan tertentu. Guru akan meningkat secara professional dan meningkat pula kesejahteraannya. Jadi di samping penuh beban juga ada kesempatan untuk memperoleh kesejahteraan.
Guru itu kalau mau benar-benar dihargai dan dihormati orang, maka harus menjadi jabatan profesional. Orang yang bukan lulusan fakultas keguruan tidak akan menjadi guru bagaimanapun pintarnya, tetapi prakteknya terkadang siapa saja bisa jadi guru. Oleh karena itulah pemerintah menertibkannya dengan mensyaratkan bahwa untuk menjadi guru harus lulusan S1 dari perguraan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan keguruan yang terakreditasi, dan harus memperoleh sertifikat sebagai tenaga pendidik.
B. Profesi Guru Di Mata Masyarakat
Berbagai wacana muncul dalam masyarakat tentang profesi guru. tanggapan tersebut bisa baik dan bisa buruk. Apalagi di zaman yang dipenuhi oleh hiruk pikuk pencarian jati diri ini. Beberapa pergeseran nilai yang terjadi di tengah masyarakat, kini mulai berdampak pada profesi guru. Tentunya dampak disini tidak selalu berorientasi negatif. Berikut adalah beberapa fakta di lapangan yang dapat kita jadikan sebagai suatu dasar tentang kemerosotan pandangan masyarakat terhadap profesi guru.
Banyak kalangan mulai meragukan kapabilitas atau kesanggupan dan kredibiltas atau kepercayaan terhadap guru. Perannya sebagai pengajar dan pendidik mulai dipertanyakan. Misinya sebagai pencetak generasi pinunjul terampil dan bermoral belum sepenuhnya terwujud. Para pelajar kita justru kian menjauh dari kondisi ideal seperti yang diharapkan. Yang lebih memperihatinkan, para pelajar itu dinilai mulai kehilangan kepekaan moral, terbius ke dalam atmosfer zaman yang serba gemerlap, tersihir oleh perikehidupan yang memburu selera dan kemanjaan nafsu, terjebak ke dalam sikap hidup instan. Tawur antarpelajar merajalela, pesta “pil setan” menyeruak, pergaulan bebas semakin mencuat ke permukaan.
Contoh kecil lain yaitu seorang guru yang tergoda keimanannya, lalu mau mengorbankan kewibawaannya, dan berani mengorbankan nilai idealismenya yang tinggi tersebut atas penawaran pihak swasta yang menggeluti usaha penerbitan buku pelajaran. Dari sisi bisnis ini baik, asal dilakukan sesuai dengan prosedur bisnis. Akan tetapi, kenyataan di lapangan jauh berbeda. Banyak guru yang melupakan kaidah standar mutu. Yang mereka utamakan, asal mendapat pemasukan uang sehingga apa pun bisa di lakukan. Tentu saja hal ini membuat beberapa masyarakat awam berpendapat bahwa guru adalah “penjual buku”.
Maraknya peristiwa kekerasan guru kepada siswa belakangan menyebabkan kemorosotan profesi guru semakin menjadi-jadi.
Meskipun penghargaan masyarakat terhadap guru kian merosot. Akan tetapi minat masyarakat akan profesi guru semakin tinggi. Hal ini terlihat dari semakin tingginya minat calon mahasiswa terhadap program studi kependidikan di berbagai daerah di Indonesia. Bukan hanya itu bahkan pemilik gelar non kependidikan pun berbondong-bondong mengejar sertifikat akta IV. Mengapa hal ini bisa terjadi? Hal ini tentunya tidak akan terlepas dari kebutuhan masyrakat akan pekerjaan.
C. Tugas Guru
Dalam konsep pendidikan guru, LPTK menegaskan bahwa tugas guru meliputi tugas personal, tugas sosial dan tugas profesional, dengan demikian komponen yang dipersyaratkan juga menyangkut kompentensi personal dan sosial, kompentensi sosial, dan kompentensi profesional. Dalam bahasan ini kita bahas ketiga tugas guru tersebut.
1. Tugas personal.
Tugas pribadi ini menyangkut pribadi guru, itulah sebabnya setiap guru perlu menatap dirinya dan memaharni konsep dirinya. Guru itu digugu dan ditiru.
2. Tugas sosial
Misi yang diemban guru adalah misi kemanusiaan. Mengajar dan mendidik adalah tugas memanusiakan manusia, sehingga guru punya tugas sosial. Guru adalah seorang penceramah jaman. Lebih seram lagi tulisan dari Ir. Soekamo tentang "Guru dalam Masa Pembangunan". Dia menyebutkan pentingnya guru dalam masa pembagunan. Tugas guru adalah mengabdi kepada masyarakat. Oleh karena itu tugas guru adalah tugas pelayanan manusia.
3. Tugas profesional
Sebagai suatu profesi, guru melaksanakan peran profesi. Sebagai peran profesi, guru memiliki kualifikasi profesional, seperti yang telah dikernukakan, kualifikasi profesional itu antara lain; menguasai pengetahuan yang diharapkan sehingga ia dapat memberi sejumlah pengetahuan kepada siswa dengan hasil yang baik
D. Rendahnya Motivasi Guru untuk Meningkatkan Kompetensinya
Motivasi untuk meningkatkan kompetensi melaksanakan tugas profesional sebagai guru bisa muncul dari dalam diri sendiri atau motivasi yang dirangsang dari luar dirinya. Motivasi dari dalam diri (intrinsik) seperti keinginan, minat dan ketertarikan untuk melakukan suatu pekerjaan. Motivasi untuk melakukan suatu pekerjaan atau kegiatan akan muncul jika kegiatan yang dilakukan dirasakan mempunyai nilai intrinsik atau berarti bagi dirinya sendiri. Hal ini mempunyai keterkaitan dengan pemenuhan kebutuhan. Jadi, dorongan untuk meningkatkan kemampuan profesional dapat muncul jika peningkatan kemampuan tersebut mempuyai dampak terhadap pemenuhan kebutuhan-kebutuhan. Sedangkan motivasi dari luar diirinya (ekstrinsik) seperti ingin mendapatkan hadiah atau pengahargaan.
Motivasi yang muncul dari dalam diri sendiri lebih berarti dibandingkan dengan dorongan yang muncul dari luar diri. Motivasi semacam ini tidak bersifat sementara, dan menjadi prasyarat bagi tumbuhnya upaya meningkatkan kemampuan. Jika dorongan itu ada, maka rintangan atau hambatan apapun, serta betapapun beratnya tugas yang dihadapi akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Terkait dengan motivasi, perli diketahui, bahwa guru mempunyai dampak positif kepada dan mendalan kepada peserta didik adalah guru yang memiliki perang langsung sekaligus, sebagai orang tuanya, danjuga sebagai lawan mainnya, supaya peserta didik lebih santai, tenang saat melaksanakan pembelajaran.
E. Minat Menekuni Profesi Guru
Minat pada hakikatnya merupakan pernyataan kepribadian seseorang yang diwujudkan dalam kalimat terhadap sebuah jabatan atau pekerjaan. Minat jabatan merupakan pernyataan yang menggambarkan kepribadian dalam pekerjaan, hobi, aktivitas-aktivitas. yang berhubungan dengan rekreasi dan preferensi. Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa seseorang lebih menyukai satu hal dan pada hal lainnya dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Seorang yang memiliki minat terhadap subyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek tersebut Menurut Crow & Crow, minat dapat membantu seseorang untuk meringankan pekerjaan yang sifatnya menuntut usaha fisik maupun mental yang cukup ketat, karena dengan minat maka seseorang akan mempunyai suka terhadap pekerjaan itu.
Berbagai rumusan tentang minat dapat kita kaitkan terhadap profesi Pekerjaan sebagai sebuah profesi karena sekurang-kurangnya sudah memenuhi syarat-syarat, antara lain:
a. Memuliki kode etik sebagai acuan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
b. Memiliki klien/objek layanan tetap seperti dokter dengan pasiennya guru dengan muridnya.
c. Diakui oleh masyarakat karena memang diperlukan jasanya di masyarakat
d. Menuntut adanya keterampilan yang berdasarkan konsep dan teori ilmu pengetahuan yang mendalam.
e. Menekankan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang profesinya.
Mengingat makin berkembangnya pendidikan di negara kita, kiranya masalah yang perlu kita pikirkan adalah strategi dari materi keseluruhan yang memengaruhi langsung prinsip-prinsip pendidikan. Dengan demikian, tidak diharapkan lagi berbagai masalah yang timbul kemudian bisa membuyarkan rencana semula.
Profesi guru semakin diminati masyarakat, terlebih sejak pemerintah meluncurkan program sertifikasi guru. Guru yang lulus sertifikasi akan mendapatkan tunjangan profesi sebesar satu kali gaji. Hal ini tentu saja membawa efek yang sangat sigifikan terhadap peningkatan kesejahteraan guru sehingga tidak mengherankan bila profesi guru semakin diminati. Meningkatnya minat masyarakat menjadi guru juga dapat dilihat dari tingginya persentase. Seperti halnya dalam dunia Pendidikan Islam di STAIN Salatiga, kebanyakan mahasiswa masuk alam Fakultas Pendidikan Agama Islam, dibandingkan fakultas yang lain. Dimana banyak pandangan bahwa pendidikan agama islam itu mudah untuk dipelajari dan dalam peluangnya pun banyak.


BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Orang yang mempunyai minat terhadap profesi guru tidak akan cepat bosan, capek, dan lelah dalam menjalani tugas sebagai seorang guru (terutama ketika poses pembelajaran berlangsung), karena dorongan kejiwaan dan emosi yang stabil. Daya kreatifnya akan muncul dalam upaya mensukseskan proses belajar mengajar agar bisa mencapai tujuan yang diharapkan dengan penguasaan terhadap landasan pendidikan dengan matang, aba berusaha untuk mengerti terhadap anak didik mampu menyusun dengan sebaik-baiknya program pembelajaran, mulai dari peréncaaan, proses pelaksanaan, hingga evaluasi pembelajaran.
Dengan kata lain bahwa guru yang mempunyai minat terhadap pekerjaannya akan cenderung untuk selalu berupaya meningkatkan kompetensi keguruan yang dimilikinya demi peserta didiknya. Baik itu kompetensi personal maupun kompetensi profsionalnya. Di sini minat berperan di dalam memunculkan profesionalisme dalam diri guru. Minat akan mendorong munculnya sifat atau keinginan untuk lebih melandasi diri dengan suatu keahlian atau kepandaian yang merupakan perwujudan dan panggilan hati nuraninya untuk melaksanakan tugas dengan benar.

Selengkapnya...

both;'/>

MASALAH YANG DIHADAPI MAHASISWA STAIN

A. Pendahuluan
Pendidikan adalah suatu yang harus dijalani setiap manusia, mulai dari pendidikan yang mulai dari jenjang dasar, hingga kejenjang yang paling tinggi. Pendidikan sendiri mempunyai andil penting dalam kehidupan manusia, karena jika tanpa pendidikan maka manusia akan terpinggirkan. Pendidikan harus dimulai sejak dini supaya jiwa dan raga sudah siap untuk menghadapi masa yang akan datang.
Seperti halnya yang tertulis dalam tujuan pendidikan, bahwasannya peserta didik harus memiliki ilmu pengetahuan dan ketrampilan dalam menghadapi persoalan hidup, dan disaat menghadapi persoalan tersebut harus didukug jasmani dan rohani yang sehat supaya tidak mudah lemas, serta mempunyai rasa tanggung jawab yang besar terhadap masyarakat.
“Di Indonesia, perguruan tinggi dapat berbentuk, akademi, institut, politeknik, sekolah tinggi dan universitas. Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan pendidikan akademik, profesi, dan vokasi dengan program pendidikan diploma (D1, D2, D3, D4), sarjana (S1), magister (S2), doktor (S3), dan spesialis.”
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang menyelenggaran sistem pendidikan. Dimana didalamnya banyak sistem yang telah mengatur mekanisme dari perguruan tinggi. Dan dalam sistem tersebut tidak terlepas dari suatu masalah yang melibatkan mahasiswa itu sendiri.
Dikesempatan kali ini akan membahas tentang masalah-masalah yang dihadapi mahasiswa baik dalam kehidupan di perguruan tinggi maupun dalam kegiatan sehari-hari disaat masih dalam status mahasiswa terutama di kalangan kampus Sekolah Tinggi Agama Islam. Dan dimana masalah tersebut akan mempengaruhi hasil belajar.
Apabila persoalan-persoalan tersebut tidak mendapat penanganan yang tepat akan membawa dampak yang besar terhadap mahasiswa yan lain dan bisa juga terhadap dunia pendidikan di lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam itu sendiri.

B. Sekolah Tinggi Agama Islam Sebagai Perguruan Tinggi
Perguruan Tinggi Islam adalah perguruan tinggi di Indonesia yang pengelolaannya berada di bawah Departemen Agama. Secara teknis akademis, pembinaan Perguruan Tinggi Islam Negeri dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional, sedangkan secara fungsional dilakukan oleh Departemen Agama. Saat ini Perguruan Tinggi Islam terdiri atas 3 jenis: Institut Agama Islam Negeri (IAIN), Universitas Islam Negeri (UIN), Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
“Adapun sejarah pergutuan tinggi agama islam simulai pra kemerdekaan, Pendirian lembaga pendidikan tinggi Islam sudah dirintis sejak zaman pemerintahan Hindia Belanda, dimana Dr. Satiman Wirjosandjoyo pernah mengemukakan pentingnya keberadaan lembaga pendidikan tinggi Islam untuk mengangkat harga diri kaum Muslim di Hindia Belanda yang terjajah itu. Dan di Masa Revolusi Kemerdekaan, akhirnya terwujud pada tanggal 8 Juli 1945, ketika Sekolah Tinggi Islam (STI) berdiri di Jakarta di bawah pimpinan Prof. Abdul Kahar Muzakkir, sebagai realisasi kerja yayasan Badan Pengurus Sekolah Tinggi Islam yang dipimpin oleh Drs. Mohammad Hatta sebagai ketua dan M. Natsir sebagai sekretaris. Ketika masa revolusi kemerdekaan, STI ikut Pemerintah Pusat Republik Indonesia hijrah ke Yogyakarta dan pada tanggal 10 April 1946 dapat dibuka kembali di kota itu. Dalam sidang Panitia Perbaikan STI yang dibentuk pada bulan November 1947 memutuskan pendirian Universitas Islam Indonesia (UII) pada 10 Maret 1948 dengan empat fakultas: Agama, Hukum, Ekonomi, dan Pendidikan. Tanggal 20 Februari 1951, Perguruan”
Selain perguruan tinggi yang di kelola dari pihak kementrian agama ada juga yang dikelola pihak DIKNAS atau instansi-instansi yang lain.




C. Masalah yang Sering Dihadapi Mahasiswa
Masalah adalah sebuah pintu kecil menuju jalan untuk mendapatkan pintu yang lebih besar, dalam arti masalah sebuah tahapan kecil menuju kekuatan yang lebih besar. Tanpa masalah anda tidak akan pernah mendapat keberhasilan, bahkan hidup didunia ini pun sebagai hadiah yang perlu diterima.

Pola prilaku atau suatu tindakan tertentu adalah hasil keharusan interaksi sekumpulan faktor-faktor subjektif dan lingkungan. Faktor tersebut ada yang berpusat dari dalam diri individu tersebut ada pula yang berpusat dari lingkungan sekitar. Individu mungkin percaya bahwa ia bebas dalam memilih suatu hal dan bertindak dengan cara tertentu, dan untuk membuktikannya dengan menunjukkan dengan serangkaian keadan yang subjektif.
Setiap masalah ada di dunia ini adalah memiliki tujuan fungsi tersendiri untuk kehidupan manusia, yaitu untuk menjaga kehidupan agar tetap aktif dan berpikir kreatif agar dapat melangkah maju menuju ke arah yang lebih baik dari sebelumnya. Hanya tergantung bagaimana manusia tersebut menyikapi setiap masalah yang datang. Setiap kejadian ataupun peristiwa jika disikapi dengan cara yang berbeda maka akan menghasilkan respon atau tindakan yang berbeda dan dengan adanya respon atau tindakan yang berbeda maka akan menhasilkan hasil yang berbeda pula.
Masalah merupakan bagian penting dari sebuah roda kehidupan. Dan pada dasarnya manusia adalah mahkluk yang hanya dapat tumbuh dan berkembang dengan adanya suatu masalah. Jika tak ada masalah maka sulit rasanya bagi manusia untuk menjadi individu yang lebih baik dari sebelumnya.
Setiap manusia yang hidup di dunia pastilah memiliki masalahnya masing–masing, entah itu besar ataupun kecil, tak terkecuali siapapun. Dan semua orang pada umumnya sangat membenci sekali dengan datangnya suatu masalah. Padahal jika kita amati dan telaah lebih dalam lagi, setiap masalah, datang ketika kita berada dalam suatu proses untuk mencapai suatu tujuan atau cita–cita.


Masalah-masalah yang sering dihadapi mahasiswa disaat pembelajaran, antara lain:
1. Masalah anak yang sulit memahami
Penyebabnya adalah banyak faktor yang memungkinkan: Faktor lingkungan, faktor lingkungan sangat mempengaruhi,dari pergaulan anak selama ini banyak gejala yang ditemukan disekitar kita karena faktor lingkungan sangat mempengaruhi psikologi anak atau sikap, dibalik itu awal fundamental pendidikan anak harus kuat dan mendasar mulai dari lingkungan anak itu sendiri karena pembentukan awal karakter anak mulai dari lingkungan mereka itu sendiri yaitu lingkungan keluarga

2. Masalah anak yang nakal
Pengaruh lingkungan yang kurang baik, perhatian orang tua yang kurang terhadap anak, pergaulan, kurang terkontrol, lingkungan mempunyai peran penting sebagai penyebab kenakalan anak

3. Masalah anak yang pemalu
Penyebabnya ini biasanya dari faktor anak itu sendiri, dan apabila tidak dirubah maka akan selamanya anak itu jadi pemalu terus, tetapi anak yang pemalu bukannya tidak bisa, mungkin ada faktor lain contohnya di dalam memberikan pertanyaan anak itu biasanya malu karena bisa-bisa nanti apa yang ditanyakan salah atau tidak rasional dan biasanya anak itu malu bertanya takut di tertawakan temannya.

4. Masalah anak yang malas.
Gejala dan penyebabnya adalah: kurangnya daya semangat dan motivasi dan kurang terkontrol di dalam lingkungannya sendiri. Kadangkala anak semacam ini manja dan malas belajar dan berfikir dan kurang kreatif, adanya minat belajar kurang dari pergaulan terlalu bebas tak bisa di kendalikan karena pengaruh lingkungan terlalu bebas.

5. Masalah kurang motivasi dalam belajar.
Penyebab dari kurangnya Kurang motivasi dalam belajar adalah lurangnya kemampuan yang dimiliki, kuranganya prasarana, seperti contoh buku yang masih minim.

6. Masalah kurangnya daya serap.
Penyebabnya adalah: faktor penyampaian materi, kelas tidak kondusif, manajemen guru di dalam kelas kurang terorganisir, murid malas mengulang dan yang paling mendukung di sini factor psychology dan cognitive. Kalau di lihat dari factor psikologis, berkat kemampuan kemampuan psikologis yang lebih tinggi dan kompleks inilah sesungguhnya manusia menjadi lebih maju, lebih banyak memiliki kecakapan, pengetahuan dan keterampilan di bandingkan dengan makhluk lain.

7. Masalah daya ingat yang lemah
Penyebabnya ialah: dari faktor keturunan dan lingkungan /Biologis. Ingatan yang lemah sering kali di tinjau dari faktor keturunan dan ingatan yang lemah biasanya kurangnya mengulang apa yang di pelajari dan biasanya tidak membiasakan diri.

8. Masalah anak yang suka membolos
Salah satu penyebabnya adalah tidak suka terhadap materi yang di sampaikan terutama pelajaran yang banyak di takuti siswa seperti pelajaran berhitung , matimatika, fisika, dan kimia terutama bahasa inggris bagi anak yang tidak sekali minat belajar bahasa.

9. Masalah anak yang minder
Penyebabnya anak ini minder karenaKurangnya percaya diri, sering nya malu terhadap teman teman yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. salah satu hal keterbatasan kemampuan yang di miliki, anak ini minder biasanya yang sering kita temukan adalah anak yang tidak normal, dari segi bentuk pisik

10. Masalah anak yang suka tidur di setiap jam pelajaran.
Penyebabnya adalah: anak yang suka tidur biasa biasanya di sebabkan oleh pactor kebiasaan apalagi kalau jam terakhir, dan suka begadang di malam hari sehingga anak itu tida konsentrasi di dalam belajar. Dan biasanya guru jengkel melihat anak yang suka tidur dan seorang guru memberikan semacam sangsi yaitu berupa berdiri di depan kelas ada solusi yang lebih tepat dari itu.

11. Masalah dengan sistem pengajaran mata kuliyah
Banyak mahasiswa yang mengeluh dengan sistem mengajar yang dilakukan oleh dosen pengampu, karena dianggap bisa memperkecil minat belajar mahasiswa.
Dan juga keprofesionalan dosen pun ada yang kurang, seperti halnya mencampurkan urusan yang diluar kampus atau urusan pribadi dengan pelaksanaan pembelajaran dimata pelajaran perkuliahan.

12. Masalah tidak menyukai mata kuliah atau dosen.
Akibatnya dari ketidak senangan mahasiswa terhadap mata kuliah atau dosen akan berdampak pada mahasiswa, dan mahasiswa sering meninggalkan mata kuliah tersebut.

13. Masalah dalam mengikuti organisasi intra kampus dan ekstra kampus
Dalam pengorganisasian waktu antara kegiatan organisasi kampus dengan pembelajaran di kampus, banyak waktu yang diperbanyak dalam organisasi dikampus. Disaat ada kegiatan di organisasi yang diikuti oleh mahasiswa dimana ada jam perkuliahan maka akan didahulukan kegiatan diorganisasi yang diikutinya, sehingga mengakibatkan tertinggalnya mata kuliah.

Masalah-masalah yang sering dihadapi mahasiswa diluar aktivitas perkuliahan, antara lain:
1. Masalah perekonomian
Masalah ekonomi sering dihadapi oleh mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam negri, meskipun biaya pendidikan yang bisa terjangkau, namum mahasiswa kebanyakan dari luar daerah perguruan tinggi tersebut dimana biaya ekonomi yang akan ditanggung oleh mahasiswa tersebut cukuplah besar.
Sehingga kebanyakan mahasiswa sambil kerja untuk menambah uang saku atau untuk menambahi biaya hidup sehari-hari. Kerja tersebut seperti ikut dalam kelompok les privat, penjaga toko, mengajar di tpa, atau yang lain yang bisa menghasilkan uang.

2. Masalah pergaulan atau penyesuaian sosial lingkungan sekitar
Banyak hal yang dihabiskan dalam lingkungan sosial diluar kegiatan kampus, dan dalam pencarian teman di lingkungan kontrakan, kost, atau pun lingkungan pondok.
Karena di lingkungan inilah yang akan mendukung keberhasilan dalam pembelajaran yang akan terus berlangsung, dan di lingkungan pergaulan di luar kampus menjadi faktor dalam menentukan kemana akan membawa dirinya untuk menunjang kegiatan pembelajaran di kampus

3. Masalah yang bersifat pribadi
Masalah ini yang sering dialamai setiap mahasiswa, seperti halnya masalah percintaan yang belum mendapat restu dari orang tua kedua belah pihak yang mengakibatkan permasalahan sering di hubungkan dengan perkuliahan, sehingga perkuliahan menjadi terganggu.
Selain masalah percintaan ada jua bertentangannya minat kuliah antara mahasiswa dan oarang tuanya, kebanyakan mahasiswa yang kuliah di Sekolah Tinggi Agama Islam Negri itu karena disuruh oleh orang tuanya, sehingga semangat untuk mengikuti perkliahan teganggu, dan berfikir bahwa mahasiswa kuliah tidak untuk dirinya tapi untuk orang tuanya.
4. Masalah dengan pekerjaan
Kebanyakan mahasiswa baik di Sekolah Tinggi Agama Islam Negri atau di kampus yang lain, menyibukkan dirinya dengan bekerja, disini mahasiswa konsentrasinya terpecah antara perkuliahan dan pekerjaan, sehingga banyak waktu yang akan tersita untuk belajar yang digunakan untuk bekerja, belum juga kalau ada kegiatan yang lain dlam pekerjaan tersebut yang akan merugikan perkuliahan.

Dari banyaknya kegiatan di luar pekuliahan akan menambah kesibukan bagi mahasiswa, yang akan menyita banyak waktu untuk belajar, sehingga akan berdampak pada hasil belajar.
Disinalah perguruan tinggi harus ikut andil dalam penyelesaian masalah yang dihadapi setiap mahasiswa, supaya setiap masalah tidak dicampur adukkan dengan perkuliahan, sehingga hasil belajar dapat tercapai dengan baik dan sempurna.
Dengan adanya bantuan dari penyelenggara pendidikan, maka masalah-masalah dapat teratasi dan dapat di cegah, sesuai dengan masalah yang sedang dihadapi. Dengan teratasinya masalah-masalah maka tujuan pendidikan akan tercapai dengan baik, serta hasil belajarpun dapat tercai dengan sempurna.
Selengkapnya...

both;'/>

INTENSITAS IBADAH MAHASISWA STAIN SALATIGA

A. Mukodhimah
Islam adalah dinullah yang diwahyukan kepada semua rosul-rosulnya, sejak Nabi Adam Allaihisalam sampai Nabi Muhamad saw, islam agama yang di wahyukan kepada Rosul Muhamad sebagai Khatamul Ambiyak Wal Mursalin, adalah agama terakhir, yang menjadi agama paling sepurna di antaranya. Di dalamnya sarat dengan aturan aturan, serta pedoan pedoman yang d hidup akan dijadikan norma dalam hidup dan kehidupan manusia,dari persoalan yang kecil maupun besar sekalipun, baik teknik-tekniknya maupun pelaksanaannya, sehingga hidup akan damai, tertib, sejahtera, saling menyayanggi satu dengan yang lainya.
Aspek-aspek yang menjadi ajaran islam sangatlah luas, namun dapat di sederhanakan menjadi aqidah, ibadah, rukun islam rukun iman, muamalah dan sebagainya, adapun sumber ajaran islam yang paling pokok dan utama adalah al-qur’an dan sunnah rosul, dalam kehidupan actual, juga pendalamannya memerlukan pemikiran terus menerus sesuai denan tuntunan jiwa dan al-qur’an juga sunnah rosul untuk memehami tuntutan dari zaman ke zaman.
Berbicara masalah ibadah di kalangan mahasiswa tidak ada batasan untuk mebahasnya, kinerja ibadah memang selalu hangat untuk di bicarakan, tatanan kehidupan yang menjadi hak paling utama dalam setiap diri manusia, dalam hal ini sudah menjadi kewajaran jika sebuah kepribadian yang di miliki setiap individu haruslah memiliki ketauhitan atau dasar keimanan, tak hayal terkadang perilaku ibadah setiap manusia selalu memiliki tingkatan yang berbeda, ada kalanya ilmu pengetahuan yang menjadikan seorang lebih memeilki kemapuan cenderung mengutamakan totalitasnya dalam urusan agamanya, hal ini tentunya bukanlah suatu perbedaan yang mendasar dalam mengukur sejauh mana seseorang memiliki intensitas yang lebih dalam ibadahnya.
B. Pengertian Ibadah
“Secara etimologis ibadah adalah kata dasar (masdar) dari 'abada-ya'budu-ibâdatan yang artinya mengabdi atau menghambakan diri. Menurut para fakar bahasa Arab, seperti Ibnu mandhur Al Afriqy, asal makna dari ibadah adalah "tunduk dan menghinakan diri" (al khudu'u wat tadzallul) atau "kepatuhan dengan rasa tunduk" (at thâ'ah ma'al khudhu'i). Bagian tanah di padang pasir yang menjadi rendah karena sering dilewati dan diinjak disebut "tharîq muta'abbad". Seorang budak atau hamba sahaya dinamakn 'âbid karena ia tunduk dan patuh kepada perintah majikannya. Maka setiap keta'atan atau kepatuhan dengan rasa tunduk dan rendah diri kepada sesuatu berarti telah beribadah kepada sesuatu itu dan ia telah menjadi hambanya. Oleh sebab itu muncul istilah 'abadat thâghut yang berarti para pengabdi syetan, 'abdud dînar wad dirhâm yang artinya para pengabdi uang Dinar dan Dirham seperti yang disebutkan dalam hadits nabi, "celakalah para hamba dinar dan dirham dan pakaian kebesaran…"
Allah dalam konteks ini di sebut ma’bud, yaitu dzat yang diibadahi atau disembah atau disesembahkan, sedangkan manusia disebut ‘abdun atau ‘abid, artinya orang yang mengabdi, beribadah atau menyebah, jama’nya ‘bad, sehinga ada istilah dalam al-qur’an ‘ibda al-rahman, yang artinya hamba-hamba allah sang penyayang, seperti yang banyak tercantum dalam al-qur’an, sebagai contoh dalm surat al-fatihah ayat 5:
    
Artinya:
Hanya Engkaulah yang kami sembah[6], dan Hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan[7]
Ayat di atas memiliki makna tawhid al-‘ibadah, yaitu peusatan pengabdian kepada allah swt, sebagai sau satunya dzat yang berhak dan wajib di ibadai, yakni ditaati, dilayani, di abdi.
Ibadah adalah salah bagian yang paling interen yang menjadi praifesi bagi setiap individu, karna ibadah dalam hal ini (islam), bukan hanya pada batasan rukun islam atau rukun iman yang menjadi pedoman atau bahkan lebih dari sekedar itu, ibadah yang dimaksutkan dalam ukuran al-qur’an bisa lebih luas kaitanya dan tentunya yang paling mendasar dari sekedar pengabdian atau keyakinanya terhadap tuhan yang maha esa, akan tetapi juga ibadah keseluruhan dalam dimensi ini adalah vertical (hablu minaallah) dan di mensi horizontal (hablu minannas).

C. Pola Pelaksanaan Ibadah
a) Ibadah khusus (al-ibadah al khassah)
Ibadah khusus yaitu suatu bentuk amaliah’ubudiyah yang segala tata Cara, perincian dan kadarnya telh di tentukan oleh syari’ (pebuat syari’at), yaitu allah dan rosulnya, ibadah kategori ini juga sering di sebut ibadah mahdah, pelaksanaan ibadah ini menunggu perintah dari allah dan rosulnya. Tegasnya dalam ibadah khusus ini suatu yang tidak di tuntutkan harus di tinggalkan dan hanya di perintahkan saja dan harus dikerjakan, dalam kategori wajib maupun sunnah. Untuk itu pelaksnaan ibadah madhah harus dilaksanakan di atas prinsip-prinsip
Pertama; hanya allah yang berhak di sembah dan meng Esakan allah secara mutlak jelas tertera, sesuatu yang tertera dalam al-qur’an bahwa ruh aqidah islam adalah tauhid yaitu “laila haillahah wa muhammadurrasullah”
Kedua; melakukan ibadah tanpa perantara, manusia tidak memerlukan wasilah atau perantara secara pisik dalam beribadah kepada Allah maha mendengar mengetahui akan hambanya
Ketiga; ikhlas adalah sendi ibadah yang akan di terima di sisi Allah ikhlas merupakan niat hati yang murni dan suci hanya untuk memperoleh keridhoan Allah semata.
Ibadah umum di antarnya adalah ibadah yang umum yang ada dalam landasan islam, seperti, sholat, puasa, zakat, hajji, dan sebagainya. Ibadah adhoh ini lebih mencerminkan
Keempat; ibadah sesuai dengan tuntutan Allah dan rosulnya, ibadah hamba hamba yang sudah ditetapkan tuntutanya dan harus menunaikan sesuai dengan yang di tentukan oleh syara’.
Kelima; memelihara keseimbangan dalam beribadah, karna agama islam di berikan kepada manusia dengan tujuan agar dijadikan sebagai pendoman hidup dalam mengarunggi kehidupan dan dapat menjamin kesejahteraan dalam dunia dan akhirat.
Keenam; ibadah itu mudah dan meringankan. Ibadah yang (vertical), meskipun juga tetap ada kaitanya dengan dimensi horizontal.

b) Ibadah umum (al- ibadah al amanah).
Sedangkan ibadah umum(al-ibadah al amanah) ialah segala perbuatan yang di ijinkan allah dan rosulnya yang dilaksanakan demi taqqarup illahah, ibadah uum ini juga sering di sebut juga dengan istilah mu’amalah dalam arti yang luas,ajaran isla hanya memberikan rambu rabu terutama etikanya.
Adapun prinsip prinsip umum dalam ibadah umu(mu’aalah ) ini ialah:
Pertama: kemulyaan manusia(karomah insaniyah),manusia diciptakan Allah sebagai kholifah di bumi yang bertugas meakmurkan bumi seperti dalam surat al-baqoroh ayat 30 yang artinya “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."

kedua: kesatuan umat manusia (wahdat al ummah), umat manusia berasal dari satu keturunan.
Ketiga; kerjasama umat manusia (l-ta’awun al-insani), islam memerintahkan kerja sama untuk kebajigan dan takwa, dan melarang kerja sa untuk dosa dan pelanggaran.
Keempat; toleransi (al-tasamuh) islam member kebebasan kepada manusia untuk saling berbeda pandangan, dan keinginan tetapi antara mereka harus ada sikap saling menghargai dan menghormati, namun demikian toleransi tidak untuk berbuat jahat.
Kelima; kemerdekaan menyangkup kemerdekaan pribadi, mengemukakan pendapat, beragama, menentukan nasib, dan sebagainya.
Keenam; keadilan (al-‘adalah) yaitu memberikan kepada orang lain haknya, menempatkan sesuatu pada tempatnya, yang menyangkup pada kedilan hokum,kedilan social, dan kedilan hubungan antar Negara.
Ketujuh; amar ma’ruf nahi munkar Pola ibadah yang demikian itu bukan berarti hanya ibadah mahdhah itu hanya milik allah semata, ibadah dala islam selalu berdimensi vertical dan horizon atau dengan kata lain selalu akan ada kaitanya dengan dengan dimensi spiritual dan dimensi social.

D. Wujud dan Bentuk Ibadah
Ibadah adalah merupakan pernyataan pengabdian kepada Allah, Rab al-izzah, yang sesungguhnya merupakan hal yang fitri bagi setiap ingsan, yaitu secara intrinsik manusia memiliki kecenderungan untuk menyembah ALLah serta mengabdi, sekarang bagaimanakah perwujutan ibadah secara kongkrit dan totalitas itu? Seperti dalam tertera dalam al-qur’an surat al-dzari ayat 56 yang artinya sebagai berikut; ”dan tidaklah aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-ku.”
Untuk itu marilah kita kaji pendalaman pertanyaan yang mendasar di atas, kita kelompokkan ayat-ayat al-qur’an yang menjelaskan konsepsi ibadah menurut ajaran agama islam, ayat ayat itu adalah sebagai berikut:
Pertama; ayat tentang manusia hidup di bumi ini dengan kesangupan mengembangkan amanat Allah, dalam ( Q.S surat al-ahzab;7 (yang artinya: “Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu Amat zalim dan Amat bodoh.”

Kedua: karena telah menyanggupi amanah Allah SWT. Manusia di angkat menjadi ”kholifah di bumi” dengan tugas tertentu yaitu dengan membangun bumi dan menjaga ketertiban dankeamananya dalam kehidupan dunia (Q.S Surat al-baqoroh:30) yang artinya “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."

Ketiga: ALLah telah menegaskan bahwa penunaian tugas kekholifahan adalah ibadah manusia kepada Allah SWT. (Q.S An-nur 55) yang artinya “Dan Allah Telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana dia Telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang Telah diridhai-Nya untuk mereka, dan dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, Maka mereka Itulah orang-orang yang fasik.”

Keempat: Ibadah manusia kepada Allah SWT. dalam hidupnya di bumi seluruhnya untuk membuat kemakmuran (Q.S AL-Hud:61) yang artinya “Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka shaleh. Shaleh berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia Telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, Karena itu mohonlah ampunan-Nya, Kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)."
Bahwa wujud dan bentuk kongkrit ibadah secara totalitas itu ialah” amanat Allah sebagai kholifah-NYA dibumi, yang tugasnya membangun dunia, menjaga serta memelihara ketertiban serta keamananya untuk menciptanya kemakuran di dalamnya dengan senan tiasa bertasbih, memuji dan mensucikan nama-nya.

E. Intensitas Ibadah Mahasiswa STAIN Salatiga
Diukur dari intensitas ibadah di kalangan mahasiswa stain salatiga tentunya sangat berbeda dilihat dari latar belakang penerapan perilaku kesehariannya dan dalam pebiasaanya dalam proses melaksanakanya. Kita lihat dari kecenderungan atau kebiasaan cara meraka beribadah tentu sangat berpengaruh kepada totalitsnya dalam menerapkan segala sesuatu yang ia dapatkan dari dunia pendidikan, untuk itu banyaklah proses yang harus dilalui sebagai salah satu usaha untuk memperbaiki kinerjanya dalan urusan dengan sang khaliq, salah satunya usahanya dengan mencari dan mengali kebenaran, dengan kesempurnaan agseear usaha mencapai keridhoan dan rohmatallil alamin bisa benar-benar didapatkan.

a) Mahasiswa Sebagai Manusia Pembelajar
Secara sederhana dan umum banyak orang mengartikan pembelajaran adalah segala sesuatu yang menjadi usaha seorang sebagai proses perubahan, baik secara perilaku berfikir, serta cara pandang, sebagai wujud pengabdianya untuk masyarakat bangsa dan agammanya. Pendidikan merupakan kebutuhan mutlak yang harus di penuhi sepanjang khayat tanpa pendidikan mustahil anak manusia dapat hidup dan berkembang sejalan dengan aspirasi dan konsep hidup yang mereka jalan. seperti tegas dalam sabda nabi saw. ”mencari ilu wajib hukumnya bagi setiap muslim laki-laki maupun perempuan”
Untuk itui kita sebagai manusia yang sadar akan kebutuhan mencari ilmu haruslah benar–benar mampu mendapatkanya, dengan kata lain (mahasiswa) sebagai wujud perilaku langsung haruslah memanfaatkan segala sesuatu yang ada pada diri kita, mengali potensi sebanyak banyaknya untuk mewujudkan cita-cita sebagai manusia pembelajar, yang tentunya harus sejalan dengan kaidah agama kita yaitu agama islam.
Sebagai manusia yang terdidik (mahasiswa), kita harus mampu merealisaikan setiap ilmu yang kita dapatkan dengan menjalankan dan menerapkan setiap ilmu dan keutamaan yang kita peroleh dari proses pembelajaran, karna hidup dan apa yang ada pada kehidupan itu adalah proses belajar itu sendiri, kita sebagai hamba Allah yang beriman dan di beri bekal nalar dan pengetahuan yang tinggi, tentu harus mampu merealisasikan segala wujud perilaku dan perbuatan kita dengan niatan ibadah, dengan niat benar-benar mendapatkan keridhoa-NYA.

b) Ilmu Sebagai Salah Satu Kesepurnaaan Dalam Ibadah
Dalam kitab terjemahan nashaihul ibad(nasehat nasehat untuk para hamba) karya imam nawawi AL-bantani, ada 5 macam kesentoaaan yang seharusnya dimiliki oleh umat muhamad yaitu: 1) orang yang memiliki dan mau mencari ilmu serta mengamalkanya. 2) orang yang mau menjalankan ibadah secara ikhlas. 3) orang yang mau mencari rizki yang halal. 4) orang yang selalu sabar dalam enerima musibah. 5) dan orang yang selalu biasa enyukuri nikmat Allah SWT.
“Ilmu itu adalah sebagian dari ibadah” unggkapan yang sangat sederhana tapi bermakna luas, seperti yang telah tertulis dalam pengertian dan konsep ibadah di atas tentu jelas kaitanya ilmu dengan ibadah,” Ilmu itu mampu meninggikan derajat seseorang,” karna tugas pertama manusia di ciptakan di muka bumi oleh Allah adalah untuk menyembahnya” dan menjadi kholifah di bumi ini, dengan ilmu derajad seseorang tentu mampu menjadi manusia terpilih untuk menjadi pemimpin yang berilmu dengan semangat yang di miliki itu tentunya akan tercipta sebuah keberhasilan perdamaian di bumi, jadi pada intinya seseorang yang berilmu tentunya lebih pantas terpilih menjadi seorang pemimpin, sebagai wujud ibadah dan yang di perintahkan oleh Allah SWT.

c) Urgensi Penerapan Keilmuan Mahasiswa Stain Salatiga Dalam Pelaksanaan Ibadah
Mahasiswa Stain Salatiga adalah mahasiswa yang terdidik yang berlandaskan pada asas keagaaan yang di junjung tinggi dengan dasar pengabdian yang tinggi terhadap Bangsa dan Negara, dengan dasar membentuk keiaman dan ketakwaan yang menjadi dasar penerapan budi pekarti di dalamnya, mewujudkan peranan konsep–konsep dalam landasan ajaran rukun islam dan rukun iman sebagai mana al-qur’an dan al-hadist merupakan pedoan hidup yang harus dijalani dalam upaya mencapai sebuah landasan islam dan cara ibadah yang benar-benar sempurna.
Tentulah pelaksanaan ibadah dikalangan mahasiswa sangat mumpuni (bisa) benar- benar terlaksana dengan lebih baik, walaupun bukan dengan lebih sempurna seperti yang banyak diharapkan, namun sudah bisa dikatakan mereka memiliki intensitas ibadah yang cukup tinggi, terbukti pula mereka mampu mengorginir setiap perilaku dan proses peribadatan yang banyak terupdet setiap waktu, dengan sholat lima waktu, menjalankan ibadah puasa, melaksanakan ibadah zakat, dimulai dengan bersodakoh serta pengamalan ibadah-ibadah yang lain. Bahkan rentang dan bangunan ibadah yang di miliki diyakini mampu membentuk kepribadian setiap individu.
Pada dasarnya ilmu adalah dasar dimana sebuah perilaku yang islami dapat terwujud dan terlaksana, lewat ilulah semua perilaku yang dikatakan sempurna dapat terlaksana dengan baik, tanpa ilmu tidak akan ada sebuah kebaikan baik dari segi kemajun teknologi maupun terbentuknya ahlak yang mulia, kebaikan dari sebuah ilmu, mampu manjadi kendali dan terwujudnya kehidupan yang lebih baik, manusia mampu melaksanakan ibadah di muka bumi dengan menjadi kholifah dan utusan dari Allah SWT, Dengan menjalankan semua ajaran-ajaranya, meraih ridhonya dengan ibadah yang ikhlas, dan menjadi hamba yang mampu meraih kehidupan yang lebih berharga sebagai hamba yang beriman.
Selengkapnya...

both;'/>