A. Guru Sebagai Suritauladan Bagi Muridnya
Kemajuan zaman yang kian memanas memacu pada kebohongan belaka, kebohongan tidak mungkin terjadi bilamana diimbangi dengan keyakinan pada diri sendiri. Keyakinan akan memunculkan suatu kepribadian yang tak akan goyah oleh suatu apapun termasuk suatu kebohongan tersebut. Menjadi seorang yang mempunyai suatu keyakikinan tidaklah mudah, perlu adanya suatu proses yang lama. Hendaknya serong pendidik mempunyai hal itu agar tidak mudah terpengaruh oleh orang lain.
Keteladanan adalah suatu profesi yang harus dikembangkan oleh seorang pendidik pada peserta didiknya, serta keikhlasan yang mendalam agar suatu keteladanan itu dapat tercapai dengan sempurna. Seorang pendidik hendaknya berhati-hati dalam melangkah karena langkah seorang pendidik bagaikan api. Manakala melangkah dengan benar maka api tersebut dapat bermanfaat bagi orang lain, begitu sebaliknya jika langkah tersebut salah maka api tersebut akan membawa petaka bagi orang lain. Seperti halnya pepatah bilang “Guru kencing berdiri murid kencing sambil berlari.
Kita tahu menjadi seorang pendidik tidaklah mudah, oleh karena itu seorang pendidik haruslah mempunyai hati yang lapang. “Jenius”, adalah hal yang penting bagi seorang pendidik dan setiap pendidik harus mempunyai kreteria tersebut agar tidak memalukan apabila dihadapkan dengan peserta didiknya.
B. Pentingnya Profesionalisne Seorang Pendidik
Persaingan teknologi yang kian meningkat memacu pada pertumbuhan global pada teknologi, seorang pendidik dituntut untuk bisa menggunaka teknologi yang semakin canggih ini. kepekaan terhadap kemajuan alat telekomunikasi adalah salah satu profesi yang harus dimiliki seorang pendidik, jika seorang pendidik tidak mengembangkan profesi tersebut maka ia akan tersingkir dari dunia pendidikan dimasa sekarang dan dimasa mendatang. Selain penguasaan teknologi seorang pendidik haruslah memiliki beberapa kecerdasan yang dapat menunjang keberhasilan dalam dunia pendidikan ini, diantara kecerdasan tersebut adalah sebagai berikut;
1. Kecerdasan Linguistik, yaitu kemampuan menggunakan kata secara efektif, baik secara lisan maupun secara tertulis. Kecerdasan ini meliputi kemampuan memanipulasi tata bahasa atau makna bahasa, fonologi (bunyi bahasa), sematik (makna bahasa), demansi prakmatik (penggunaan bahasa praktis),
2. Matematis-Logis, yaitu kemampuan menggunakan agka dengan baik dan melakukan penalaran yang benar. Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap pola dan hubungan logis.
3. Spacial, yaitu kemampuan mempersepsi dunia spasial-visual secara akurat dan mentrnsformasikan persepsi dunia spasial-visual tersebut. Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada warna, garis, bentuk ruang dan hubungan antara unsure tersebut.
4. Kinestetik-Jasmani, yaitu keahlian menggunakan seluruh tubuh untuk mengekspresikan ide dan perasaan dan keterampilan menggunakan tangan untuk menciptakan atau mengubah sesuatu (misalnya pengrajin, ahli mekanik dsb).
5. Kecerdasan Musikal, yaitu kemampuan menangani bentuk-bentuk muusik, dengan cara mempersepsikan. Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap irama, pola tintinada atau melodi dan warna nada atau warna suara suatu lagu.
6. Kecerdasan Intrapersonal, yaitu kemampuan memahami sendiri dan bertindak berdasarkan pemahaman tersebut. kemampuan ini meliputi kemampuan memahami diri yang akurat, kesadaran akan suasana hati, maksud, motivasi, dsb.
7. Kecerdasan Interpersonal, yaitu kemampuan mempersepsi dan membedakan suasana hati, maksud, motivasi serta perasaan orang lain. Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap ekspresi wajah, suara gerak-isyarat, dsb.
8. Kecerdasan Naturalis, yaitu keahlian mengenali dan mengatagorikan species –flora dan fauna- dilingkugan sekitar. Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada fenomena alam lainnya.
Selain kecerdasan-kecerdasan diatas seorang pendidik hendaknya mampu untuk menciptakan suatu kecerdasan yang lainnya. Mengingat pentingnya profesinalisme seorang pendidik pemerintah juga tidak mau tinggal diam saja, meningkatkan mutu pendidikan bagi calon pendidik adalah salah satunya.
C. Tanggung Jawab Pendidik Sebagai Orang Tua
Selain sebagai tenaga pengajar bagi para peserta didiknya, seorang pendidik juga berfungsi sebagai orang tua yang kedua yang berada diluar rumah. Tanggung jawab seorang pendidik lebih berat bila dibandingkan dengan orang tua kandungnya, selain membimbing pendidik juga berkewajiban memberikan nasehat bagi para peserta didiknya. Adapun formasi-formasi yang terkait dengan tanggung jawab seorang pendidik sebagai orange tua yang kedua:
1. Pendidik berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangunan yang ber-Pancasila.
2. Pendidik memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhananak didik masing-masing.
3. Pendidik mengdakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi tentang anak didik, tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan.
4. Pendidik menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang tua anak didik sebaik-baiknya bagi kepentingan pesrta didiknya.
5. Pendidik berusaha menciptakan ketentua-ketentuan yang berkaitan dengan kegiatan pesserta didiknya dalam konteks sehari-hari.
Masih banyak tanggung jawab pendidik terhadap peserta didiknya yang tidak termuat dalam uraian diatas, banyaknya tanggung jawab seorang pendidik terhadap peserta didiknya maka pendidik haruslah mempunyai profesionalisme yang tinggi.
Selengkapnya...
ASLI ANAK PATI, DARI KECAMATAN PUCAKWANGI, BAGIAN TIMUR, DARI DESA TERTEG, RT 2/2
MANUSIA HARUS SELALU BERSYUKUR ATAS SEMUA YANG DI BERIKAN OLEH ALLAH
Senin, 09 Januari 2012
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB GURU
Langganan:
Postingan (Atom)